Selasa, 25 Oktober 2016

Karya M. Arif

SAHABAT

            Pada suatu hari, dua orang sahabat Afki dan Zafk sedang berkumpul seperti biasanya, namun ada yang berbeda pada sore itu dari yang sebelumnya. Mereka saling berdiam diri seperti kompor yang menunggu untuk dinyalakan. Setelah lama berdiam diri mereka memutuskan untuk pulang
            Di pejalanan pulang Afki bertanya kepada Zafk “Ada apa denganmu?” Zafk menjawab “ Tidak ada apa apa”. Afki  membalas “ ceritakan saja” Zafk terdiam dan tidak mau membuka mulut.Setelah lama diam Zafk akhirnya bercerita kepada Afki tentang masalahnya.
            “Aku mempunyai masalah hutang dengan salah seorang temanku, tapi aku tidak tau bagaimana cara membayarnya karna uangku baru separuhnya” Zafk bercerita. Afki tersenyum sambil berkata “Berapa yang kau butuhkan?” Zafk kaget dengan ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Afki.
            “Seratus ribu” sambil menahan malu. Afki membuka dompet dan memberikan uang seratus ribu kepada Zafk “Ambilah”.Zafk kehabisan kata kata lalu menjawab “Apa kau serius? Tapi aku tidak tau kapan aku bias mengembalikan uang yang kau pinjamkan kepadaku”.
            Afki tersenyum dan berkata “Bukanya kita sudah menjadi sahabat sejak kecil? Aku ingin membantumu yang sedang kesusahan dan aku pun yakin kau akan membantuku pula jika aku sedang kesusahan, bukankah seorang sahabat harus seperti itu?”
            Zafk terharu sambil menahan air mata dan kehabisan kata kata. “Tak usah kau pikirkan kapan kau akan mengembalikanya yang terpenting selesaikan dulu masalahmu itu”. Zafk berkata “Terima kasih Afki kau adalah sahabat terbaiku yang penggertian”. “ Tentu saja” Afki sambil tersenyum.

            Tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Zafk. “Afki sekali lagi terima kasih”. “ Sama sama Zafk”. Akhirnya Zafk pun pulang kerumahnya dan tidak lama kemudian Afki sampai juga kerumahnya. Sejak hari itu persahabatan mereka semakin erat dan tak terpisahkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar