Kekuatan yang
tak terduga
Malam yang gelap
ditemani angin yang kencang menyentuh kulit Camy, menyadarkan lamunannya, ia
sedang mencerna pesan apa yang ia dapatkan dalam mimpinya. Ia bingung mengapa ia mendapatkan mimpi yang aneh itu.
Sehingga ia
melakukan aktivitas yang lain, untuk mengalihkan pemikirannya. Tapi Camy tidak
bisa fokus untuk mengerjakan tugasnya. Kata – kata orang itu teriang – iang di
pikiran Camy.
“Hufft..., aku
tidak bisa fokus pada tugasku. Hmmm... lebih baik aku tidur.” Camy penuh
kecemasan dan segera menghembuskan nafas.
“ Hei.... kamu
siapa? Jauhkan dirimu dariku. Aku tidak ingin dekat dekat denganmu” Camy dengan
penuh amarah.
“ Hahahaha...
kamu tidak perlu tau siapa aku... karena suatu saat kita akan bertemu di dunia
nyata. Aku menginginkanmu dan semua sahabatmu” Erebus penuh kepuasan.
“ Apa? Aku tidak
akan menyerahkan diriku dan sahabat- sahabatku” Camy penuh keyakinan.
“ Pecahkan semua
teka – teki dan temuilah aku setelah itu.” penuh kemenagan dan angkuh.
Camy pun
terbangun dari mimpi buruknya dengan tubuh berlumuran keringat dingin.
“ Mimpi itu
datang lagi” cemas Camy.
“Apa yang harus
aku lakukan? Aku tidak bisa diam begini
saja. Aku harus kemana? Harus bilang siapa? Anton, Gaby, Jessica atau mereka
semua? Tapi...bagaimana cara aku bilang kepada mereka? Tidak, aku tidak bisa ceritakan pada mereka, mereka
tidak akan percaya, mereka hanya menganggap aku bercanda.” Camy dilanda
kebingungan dan seribu pertannyaan yang harus ia jawab sendiri. Camy pun
kembali tertidur.
Fajar pun mulai
menyingsing, Anton, Gaby, Jessica pun sedang mempersiapkan barang bawaan untuk
ke sekolah tak terkecuali Camy. Ia bangun pada pagi ini kesiangan, sehingga ia
harus mempersiapkan barang barangnya dengan cepat dan mandi pun secepat yang ia
bisa. Camy tidak biasa berangkat sekolah sesiang itu. Di antar mereka berempat
Camylah yang paling rajin untuk berangkat pagi ke sekolah, tapi tidak untuk
hari ini.
“Anton, dimana
Camy? Mengapa ia belum sampai juga di sekolah?” tanya Jessica.
“Aku juga tidak
tau dimana ia sekarang, tapi tumben ya dia kesiangan” jawab Anton.
“Tapi... mengapa
Camy sampai kesiangan seperti ini? “ tanya Gaby.
“Hmmm...
entahlah” jawab Anton singkat.
Tiba – tiba
orang yang mereka sedang bicarakan, melangkahkan kaki ke kelas.
“Tuh... Camy
datang” kata Gaby. “Selamat pagi bu... Maaf saya telat bu” jelas Camy. “Ya,
selamat pagi. Baiklah duduk kamu” tegas Ibu guru.
Jessica pun
ingin menannyakan pada Camy mengapa ia telat datang ke sekolah. Tapi ia bingung
harus bertanya bagaimana.
“ Sudahlah nanti
saat istirahat saja aku tanyakan padanya” kata Jessica dalam hati.
Empat jam
pelajaranpun sudah selesai, waktunya untuk semua siswa dan para guru istirahat.
Seperti biasa mereka berempat membawa bekal lalu memakannya di rooftop. Mereka
sangat nenyukai momen momen itu, karena mereka dapat menghabiskan waktu bersama
dan saling bertukar cerita untuk meminta solusi. Tapi Gaby melihat Camy sangat
lemas seperti kurang tidur.
“Gaby, Jessica,
Camy ayo ke rooftop” ajak Anton.
“ Ayoooo....” Jessica penuh semangat.
“Ayo.. Camy
kenapa kamu masih duduk saja? Ayolah” ajak Gaby.
“Maaf teman, aku
sedang tidak enak badan, aku ingin tidur dikelas saja” Camy menghindar.
“Yaahh.. aku
antar kamu dulu ke uks ya” peduli Anton.
“Tidak usah. Aku
di kelas saja” jawab Camy. “Baiklah kalau begitu” sambung Jessica.
Jessica
memikirkan sikap Camy hari ini ada yang berbeda dari Camy, ia tidak
seperti biasa. Camy yang ia kenal penuh
kecerian dan pada hari ini Camy tidak ceria dan ia datang ke sekolah telat.
Pasti Camy sedang mengalami sesuatu. Jessica bingung apakah ia harus bercerita
pada kedua sahabtnya ini tentang kecurigaannya mmengenai sikap Camy. Tapi
jessica simpan kecurigaannya pada dirinya sendiri dulu, mungkin Camy sedang
badmood. Istirahat ini begitu berbeda dari biasanya karena Camy tidak ikut
bersama mereka.
Aktivitas
sekolah hari ini sungguh membosankan , karena Camy tidak begitu fokus pada
pelajaran. Ia selalu memikirkan tentang mimpinya itu.
Ini adalah malam
sabtu, rutinitas untuk malam ini adalah menginap di salah satu rumah keempat
sahabat tersebut, untuk jadwal malam ini berada di rumah Camy. Camy merrasa
lebih lega dan tenang, mungkin saja jika sahabatnya menginap di rumahnya akan
mengurangi ketegangannya di setiap malam hari.
Malam ini
Jessica akan menanyakannya tentang kecurigaannya pada Camy, ini adalaha waktu
yang tepat.
“Camy...”
panggil Jessica.
“Aku ingin
menanyakan sesuatu padamu” tanya Jessica.
“Apa?” jawab
Camy.
“Kamu sedang ada
masalah ya” kata Jessica.
“Ti...ti..tidak”
jawab Camy.
“Kau bohong, aku
sudah mengenal setiap sifat sahabat – sahabatku ini. Kita itu sahabat kamu,
kamu punya masalah harus cerita ke kita. Kita akan bantu kamu untuk
menghadapinya. Kita sahabat yang harus memperkokoh kepercayaan satu sama lain
karena sebuah hubungan dimulai dari kepercayaan.” Jelas Jessica.
“Iya benar tuh
yang dikatakan Jessica. Kita semua harus saling mempercayai satu sama lain, itu
adalah kekuatan kita” tambah Gaby.
“Kamu gak usah
khuatir apa yang sedang kamu hadapi itu, kita disini harus saling membantu sama
lain. Kita semua pasti ngebantu kamu”
tambah Anton.
“Uuumm.. baiklah
aku akan ceritakan pada kalian” jawab Camy.
“Ta...pi...”
tambah Camy.
“lanjut
ceritanya tidak pakai tapi – tapi” kata Anton
“Hhhuuhh” Camy menghembuskan nafas.
“Aku dapat mimpi
buruk dari dua hari yang lalu selama berturut-turut. Di mimpi itu ada sesorang
lelaki yang menyeramkan, ia menginginkan aku dan kalian semua.” Jelas Camy.
“Hiks... hiks...
hiks, aku takut kalau aku cerita ke kalian” tangis Camy.
“Tidak usah kamu
pikirkan, sudah kalian semua tidur sudah larut malam ini” tegas Anton.
“Baiklah aku ke
kamar ya, selamat malam semua” tambah Anton.
“Selamat malam”
serentak Camy, Jessica dan Gaby.
Malam ini begitu
dingin ada persaan yang tidak enak menyelimuti diri Camy. Camy dilanda
kecemasan lagi, ia takut kehilangan sahabatnya yang ia sayangi.
Camy mecoba
menghilangkan kegelisahannya dengan tidur. Ia batu saja tidur 3 jam, tiba -tiba
Erebus datang lagi ke mimpi Camy.
"Kau ingkar
janji padaku... aku peringatkan sekali lagi jangan pernah mencoba menyelesaikan
masalah ini dengan sahabat- sahabat mu. Jika kau berni melanggar lagi, aku akan
memusnahkan sahabatmu"jelas Erebus.
"Tidak,
akan aku biarkan ku mencelakakan sahabatku" Camy kesal.
Camy terbangun
dalam kesunyia dan kegelapan. Ia harus bisa menemukan teka- teki itu dan
memecahkanny, tapiCamy ingung harua mulai dari mana.
Keesokannya,
keempat sahabat itu berpteluang ke belakang gudang sekolah. Camy berfikir
apakah ada suatu petunjuk yang akan aku temukan di sini, fikir Camy dalam hati.
Tiba - tiba Camy menemukan sesuatu yang aneh berada di pojok gudang sekolah,
tapi ia diam-diam pergi ke sana sendirian tidak izin pada sahabatny. Ternyata
Camy menemukan sebuah kotak yang berisi peta, ia tidak tau peta itu berisi
tentang apa. Camy mengambil kertas iu dan dilipat sampai bisa ia masukkan ke
kantong jaket. Lalu, setelah itu Camy kembali kepada sahabatnya.
"Darimana
saja kamu Camy? Kami mencarimu Jessica perhatian.
"A.. aku
dari kamar mandi, gak tahan buang air kecil hehehe" sesantai yang Camy
bisa.
Selama perjalanan pulang Camy memikirkan
peta apa yang ia dapatkan itu. Apakah ia harus
memecahkan apa tujuan peta itu sendiri atau harus bersama sahabat. Jika
ia pergi bersama, apakah sahabtnya akan celaka, tapi mereka pergi bersama apa
mungkin sahabatnya akan terluka walaupun mereka bersama.
Camy memutuskan
untuk memberitahu kepada sahabatnya, dan meminta pendapat apa yang harus
dilakukannya.
"Jes, aku
ingin bicara pada kalian semua, aku ke rumahmu ya.."bicara Camy pada
Jessica melalui telepon.
"Oh ya...
kamu juga bilang pada Gaby dan Anton untuk ke rumah kamu" tambah Camy.
"Iya
baiklah. Tapi.. ada ap..?" Tanya Jessica telpon terputus.
Tidak lama
kemudian sekitar 25 menit, Camy sudah sampai di rumah Jessica. Jessica pun tau
jika Camy sudah sampai di depan gerbang dan ia langsung membukakan gerbang
untuk Camy. Tidak lama kemudian disusul oleh kedatangan Anton dan Gaby.
Masuklah mereka
berempat ke dalam kamar Jessica. Camy pun membuka mulut untuk bercerita kepada
sahabatnya.
"Maaf teman- teman
aku sudah mengganggu waktu kalian,langsung ke point aja. Ingat tidak kalian
kemarin saat kita berpetualangan menyusuri gedung sekolah? Saat
itu Jessica bertanya padaku, aku pergi darimana. Dan aku menjawa dari kamar
mandi. Saat itu aku bohong pada kalian, sebenarnya aku dari
pojok belakang gudang." Jelas Camy.
"Kenapa
kamu berbohong pada kami saat itu?" Tanya Gaby. Anton dan Jessica
kebingungan dengan apa yang telah mereka dengar.
"Saat itu
aku curiga ada sesuatu yang aneh di pojok belakang gudang sekolah" tambah
Camy.
"Lalu, kamu
menemukan apa disana?" Tanya Anton.
"Aku
menemukan sebuah kotak tua yang tertutupi debu, lalu aku membukanya dan
ternyata di dalam kotak itu terdapat peta" jelas Camy.
"Peta?"
Serentak Antok, Jessica dan Gab penasaran.
"Iya, peta.
Tapi aku tidak tau itu peta apa" jawab Camy.
"Lalu aku
berfikir apakah peta ini ada hubungannya dengan mimpi yang sering datang padak
itu?" pikir Camy.
"Aku
mengumpulkan kalian semua, karena inginminta bantuan pada kalian. Apa kalian bisa
membantuku untuk memecahkan teka- teki ini?" Mohon Camy.
"Tentu kami
akan membantumu, tapi mulai darimna kita?" Kata Gaby.
"Makasih
teman- teman kalian sudah mau membantuku" Camy sangat terharu pada
sahabatnya.
"Kita mulai
dari peta ini" tambah Camy.
Mereka pun
memulai petualangannya yang sudah lama tidak dilakukan bersama sama. Mereka
mulai mempersiapkan barang barang yang akan mereka bawa. Lalu mereka pun
berkumpul di basecamp mereka yang berada di atas pohon dekat sekolah. Anton pun
membaca peta itu, dan peta itu menujukkan untuk mengarah ke lokasi bukit
belakang sekolah.
“Apa yang bisa kita temukan disini” kata Jessica.
“hmmm... aku tidak tau” jawab Gaby.
“carilah sesuatu yang mencurigakan”.
Tak lama kemudian Camy menemukan sebuah buku yang
terlihat kuno di sekitar pohon tua. Camy pun penasaran apa isi buku tersebut.
Camy memanggil sahabatnya, untuk membaca apa isi buku tersebut.
“ Teman – teman ! “ panggil Camy.
“ ya “ serentak
Anton, Gaby dan Jessica.
“ Aku menemukan buku ini” kata Camy.
Camy pun membuka buku itu, lalu
membacanya dengan suara lantang. Ternyata isi buku itu mengenai kisah seorang 4
sahabat yang mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki orang pada umumnya. Tetapi
mereka tidak tau akan kekuatan mereka. Dewa Erebus memiliki rencana jahat untuk
menyingkirkan mereka, ia lakukan itu untuk mendapatkan kekuataan yang dimiliki
oleh keempat sahabat itu. Belum akhir sampai cerita, ada 1 lipatan kertas yang
berisi “ saling berpegang tangan dan tutup mata kalian lalu membentuk
lingakaran - Dewa Erebus” mereka terkejut. Matahari mulai tenggelam, angin
berhembus dengan kencang. Mereka melakukan hal yang sama yang tertera pada
pesan Erebus itu, mungkin pesan itu ditunjukkan untuk mereka.
Setelah mereka menutup matanya, mereka
seakan – akan berada di gedung yang
setengah hancur dengan suasana malam yang sangat mencengkram. Tiba –
tiba ada sosok yang tidak mereka kenali, turun dari gumpalan awan yang mendung
disertai petir yang besar.
“ Akhirnya kalian telah datang
padaku” kata Erebus.
“ Kau siapa?” tanya Gaby.
“ Aku adalah pengirim pesan iitu” Erebus.
“ Apa yang kau inginkan dari kami “ tanya Camy.
“ hahaha.... aku ingin kekuatan kalian” sinis Erebus.
“ kekuatan?” tanya serentak Camy, Jessica, Anton dan Gaby.
“ tidak kami tidak punya kekuatan apapun, kami hanyalah
manusia biasa” yakin Anton.
“ kalian tidak menyadari, karena kalian tidak pernah
menggunakannya” tambah Erebus.
“ jika kita punyapun kita tidak akan memberikannya
padamu” Gaby.
Erebus pun kesal dengan perkataan
mereka semua. Lalu menghancurkan seisi gedung itu. Camy pun membalasnya dengan
mengarahkan tangan seperti mendorong sesuatu, camy tidak menyangka ternyata
Erebus pun terdorong hingga terhempas ke bawah. Ternyata Camy memiliki
kekuatan, Anton, Jessica dan Gaby pun tak mau kalah, mereka mencoba kekuatannya
dengan gaya masing- masing. Anton ternyata dengan kekuatan lari yang cepat.
Jessica dapat berlompat dengan tinggi. Dan Gaby memiliki kekuatan untuk
mengalihkan pikiran.
Setelah Camy menghempaskan Erebus di
lanjut dengan Anton yang mengelilingi Erebus dengan berlari cepat untuk membuat
Erebus pusing. Lalu jessica menambahkan dengan berlompat- lompat lalu memukul
kepala Erebus sampai berdarah. Erebus pun tersungkur lemah. Lalu Gaby membuat
Erebus tidak sadarkan diri. Lalu Camy mrnghrntakkan kaki, sehingga Erebus
terperosok ke tanah. Lalu tak lama Erebus pun menghilang.
Lalu mereka berempat membuka matanya
kembali. Dan mereka saling berpelukkan satu sama lain. Merasa sangat bahagia,
tidak percaya memiliki kekuatan. Dan mereka berhasil menyelesaikan teka- teki
mimpi itu.
Mereka pun kembali pulang dengan
rasa bangga. Camy membawa buku untuk melanjutkan membacannya. Akhirnya mereka
bisa kembali tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar