Selasa, 01 November 2016

Karya Dinda K.P


Kekuatan yang tak terduga

Malam yang gelap ditemani angin yang kencang menyentuh kulit Camy, menyadarkan lamunannya, ia sedang mencerna pesan apa yang ia dapatkan dalam mimpinya. Ia  bingung mengapa ia mendapatkan mimpi yang  aneh itu.

Sehingga ia melakukan aktivitas yang lain, untuk mengalihkan pemikirannya. Tapi Camy tidak bisa fokus untuk mengerjakan tugasnya. Kata – kata orang itu teriang – iang di pikiran Camy.

“Hufft..., aku tidak bisa fokus pada tugasku. Hmmm... lebih baik aku tidur.” Camy penuh kecemasan dan segera menghembuskan nafas.

“ Hei.... kamu siapa? Jauhkan dirimu dariku. Aku tidak ingin dekat dekat denganmu” Camy dengan penuh amarah.

“ Hahahaha... kamu tidak perlu tau siapa aku... karena suatu saat kita akan bertemu di dunia nyata. Aku menginginkanmu dan semua sahabatmu” Erebus penuh kepuasan.

“ Apa? Aku tidak akan menyerahkan diriku dan sahabat- sahabatku” Camy penuh keyakinan.

“ Pecahkan semua teka – teki dan temuilah aku setelah itu.” penuh kemenagan dan angkuh.

Camy pun terbangun dari mimpi buruknya dengan tubuh berlumuran keringat dingin.

“ Mimpi itu datang lagi” cemas Camy.

“Apa yang harus aku lakukan?  Aku tidak bisa diam begini saja. Aku harus kemana? Harus bilang siapa? Anton, Gaby, Jessica atau mereka semua? Tapi...bagaimana cara aku bilang kepada mereka? Tidak,  aku tidak bisa ceritakan pada mereka, mereka tidak akan percaya, mereka hanya menganggap aku bercanda.” Camy dilanda kebingungan dan seribu pertannyaan yang harus ia jawab sendiri. Camy pun kembali tertidur.

Fajar pun mulai menyingsing, Anton, Gaby, Jessica pun sedang mempersiapkan barang bawaan untuk ke sekolah tak terkecuali Camy. Ia bangun pada pagi ini kesiangan, sehingga ia harus mempersiapkan barang barangnya dengan cepat dan mandi pun secepat yang ia bisa. Camy tidak biasa berangkat sekolah sesiang itu. Di antar mereka berempat Camylah yang paling rajin untuk berangkat pagi ke sekolah, tapi tidak untuk hari ini.

“Anton, dimana Camy? Mengapa ia belum sampai juga di sekolah?” tanya Jessica.

“Aku juga tidak tau dimana ia sekarang, tapi tumben ya dia kesiangan” jawab Anton.

“Tapi... mengapa Camy sampai kesiangan seperti ini? “ tanya Gaby.

“Hmmm... entahlah” jawab Anton singkat.

Tiba – tiba orang yang mereka sedang bicarakan, melangkahkan kaki ke kelas.

“Tuh... Camy datang” kata Gaby. “Selamat pagi bu... Maaf saya telat bu” jelas Camy. “Ya, selamat pagi. Baiklah duduk kamu” tegas Ibu guru.

Jessica pun ingin menannyakan pada Camy mengapa ia telat datang ke sekolah. Tapi ia bingung harus bertanya bagaimana.

“ Sudahlah nanti saat istirahat saja aku tanyakan padanya” kata Jessica dalam hati.

Empat jam pelajaranpun sudah selesai, waktunya untuk semua siswa dan para guru istirahat. Seperti biasa mereka berempat membawa bekal lalu memakannya di rooftop. Mereka sangat nenyukai momen momen itu, karena mereka dapat menghabiskan waktu bersama dan saling bertukar cerita untuk meminta solusi. Tapi Gaby melihat Camy sangat lemas seperti kurang tidur.

“Gaby, Jessica, Camy ayo ke rooftop” ajak Anton.   

 “ Ayoooo....” Jessica penuh semangat.

“Ayo.. Camy kenapa kamu masih duduk saja? Ayolah” ajak Gaby.

“Maaf teman, aku sedang tidak enak badan, aku ingin tidur dikelas saja” Camy menghindar.

“Yaahh.. aku antar kamu dulu ke uks ya” peduli Anton.

“Tidak usah. Aku di kelas saja” jawab Camy. “Baiklah kalau begitu” sambung Jessica.

Jessica memikirkan sikap Camy hari ini ada yang berbeda dari Camy, ia tidak seperti  biasa. Camy yang ia kenal penuh kecerian dan pada hari ini Camy tidak ceria dan ia datang ke sekolah telat. Pasti Camy sedang mengalami sesuatu. Jessica bingung apakah ia harus bercerita pada kedua sahabtnya ini tentang kecurigaannya mmengenai sikap Camy. Tapi jessica simpan kecurigaannya pada dirinya sendiri dulu, mungkin Camy sedang badmood. Istirahat ini begitu berbeda dari biasanya karena Camy tidak ikut bersama mereka.

Aktivitas sekolah hari ini sungguh membosankan , karena Camy tidak begitu fokus pada pelajaran. Ia selalu memikirkan tentang mimpinya itu.

Ini adalah malam sabtu, rutinitas untuk malam ini adalah menginap di salah satu rumah keempat sahabat tersebut, untuk jadwal malam ini berada di rumah Camy. Camy merrasa lebih lega dan tenang, mungkin saja jika sahabatnya menginap di rumahnya akan mengurangi ketegangannya di setiap malam hari.

Malam ini Jessica akan menanyakannya tentang kecurigaannya pada Camy, ini adalaha waktu yang tepat.

“Camy...” panggil Jessica.

“Aku ingin menanyakan sesuatu padamu” tanya Jessica.

“Apa?” jawab Camy.

“Kamu sedang ada masalah ya” kata Jessica.

“Ti...ti..tidak” jawab Camy.

“Kau bohong, aku sudah mengenal setiap sifat sahabat – sahabatku ini. Kita itu sahabat kamu, kamu punya masalah harus cerita ke kita. Kita akan bantu kamu untuk menghadapinya. Kita sahabat yang harus memperkokoh kepercayaan satu sama lain karena sebuah hubungan dimulai dari kepercayaan.” Jelas Jessica.

“Iya benar tuh yang dikatakan Jessica. Kita semua harus saling mempercayai satu sama lain, itu adalah kekuatan kita” tambah Gaby.

“Kamu gak usah khuatir apa yang sedang kamu hadapi itu, kita disini harus saling membantu sama lain. Kita semua pasti  ngebantu kamu” tambah Anton.

“Uuumm.. baiklah aku akan ceritakan pada kalian” jawab Camy.

“Ta...pi...” tambah Camy.

“lanjut ceritanya tidak pakai tapi – tapi” kata Anton

“Hhhuuhh”  Camy menghembuskan nafas.

“Aku dapat mimpi buruk dari dua hari yang lalu selama berturut-turut. Di mimpi itu ada sesorang lelaki yang menyeramkan, ia menginginkan aku dan kalian semua.” Jelas Camy.

“Hiks... hiks... hiks, aku takut kalau aku cerita ke kalian” tangis Camy.

“Tidak usah kamu pikirkan, sudah kalian semua tidur sudah larut malam ini” tegas Anton.

“Baiklah aku ke kamar ya, selamat malam semua” tambah Anton.

“Selamat malam” serentak Camy, Jessica dan Gaby.

Malam ini begitu dingin ada persaan yang tidak enak menyelimuti diri Camy. Camy dilanda kecemasan lagi, ia takut kehilangan sahabatnya yang ia sayangi.

Camy mecoba menghilangkan kegelisahannya dengan tidur. Ia batu saja tidur 3 jam, tiba -tiba Erebus datang lagi ke mimpi Camy.

"Kau ingkar janji padaku... aku peringatkan sekali lagi jangan pernah mencoba menyelesaikan masalah ini dengan sahabat- sahabat mu. Jika kau berni melanggar lagi, aku akan memusnahkan sahabatmu"jelas Erebus.

"Tidak, akan aku biarkan ku mencelakakan sahabatku" Camy kesal.

Camy terbangun dalam kesunyia dan kegelapan. Ia harus bisa menemukan teka- teki itu dan memecahkanny, tapiCamy ingung harua mulai dari mana.

Keesokannya, keempat sahabat itu berpteluang ke belakang gudang sekolah. Camy berfikir apakah ada suatu petunjuk yang akan aku temukan di sini, fikir Camy dalam hati. Tiba - tiba Camy menemukan sesuatu yang aneh berada di pojok gudang sekolah, tapi ia diam-diam pergi ke sana sendirian tidak izin pada sahabatny. Ternyata Camy menemukan sebuah kotak yang berisi peta, ia tidak tau peta itu berisi tentang apa. Camy mengambil kertas iu dan dilipat sampai bisa ia masukkan ke kantong jaket. Lalu, setelah itu Camy kembali kepada sahabatnya.

"Darimana saja kamu Camy? Kami mencarimu Jessica perhatian.

"A.. aku dari kamar mandi, gak tahan buang air kecil hehehe" sesantai yang Camy bisa.

          Selama perjalanan pulang Camy memikirkan peta apa yang ia dapatkan itu. Apakah ia harus  memecahkan apa tujuan peta itu sendiri atau harus bersama sahabat. Jika ia pergi bersama, apakah sahabtnya akan celaka, tapi mereka pergi bersama apa mungkin sahabatnya akan terluka walaupun mereka bersama.

Camy memutuskan untuk memberitahu kepada sahabatnya, dan meminta pendapat apa yang harus dilakukannya.

"Jes, aku ingin bicara pada kalian semua, aku ke rumahmu ya.."bicara Camy pada Jessica melalui telepon.

"Oh ya... kamu juga bilang pada Gaby dan Anton untuk ke rumah kamu" tambah Camy.

"Iya baiklah. Tapi.. ada ap..?" Tanya Jessica telpon terputus.

Tidak lama kemudian sekitar 25 menit, Camy sudah sampai di rumah Jessica. Jessica pun tau jika Camy sudah sampai di depan gerbang dan ia langsung membukakan gerbang untuk Camy. Tidak lama kemudian disusul oleh kedatangan Anton dan Gaby.

Masuklah mereka berempat ke dalam kamar Jessica. Camy pun membuka mulut untuk bercerita kepada sahabatnya.

"Maaf teman- teman aku sudah mengganggu waktu kalian,langsung ke point aja. Ingat tidak kalian kemarin saat kita berpetualangan menyusuri gedung sekolah? Saat itu Jessica bertanya padaku, aku pergi darimana. Dan aku menjawa dari kamar mandi. Saat itu aku bohong pada kalian, sebenarnya aku dari pojok belakang gudang." Jelas Camy.

"Kenapa kamu berbohong pada kami saat itu?" Tanya Gaby. Anton dan Jessica kebingungan dengan apa yang telah mereka dengar.

"Saat itu aku curiga ada sesuatu yang aneh di pojok belakang gudang sekolah" tambah Camy.

"Lalu, kamu menemukan apa disana?" Tanya Anton.

"Aku menemukan sebuah kotak tua yang tertutupi debu, lalu aku membukanya dan ternyata di dalam kotak itu terdapat peta" jelas Camy.

"Peta?" Serentak Antok, Jessica dan Gab penasaran.

"Iya, peta. Tapi aku tidak tau itu peta apa" jawab Camy.

"Lalu aku berfikir apakah peta ini ada hubungannya dengan mimpi yang sering datang padak itu?" pikir Camy.

"Aku mengumpulkan kalian semua, karena inginminta bantuan pada kalian. Apa kalian bisa membantuku untuk memecahkan teka- teki ini?" Mohon Camy.

"Tentu kami akan membantumu, tapi mulai darimna kita?" Kata Gaby.

"Makasih teman- teman kalian sudah mau membantuku" Camy sangat terharu pada sahabatnya.

"Kita mulai dari peta ini" tambah Camy.

Mereka pun memulai petualangannya yang sudah lama tidak dilakukan bersama sama. Mereka mulai mempersiapkan barang barang yang akan mereka bawa. Lalu mereka pun berkumpul di basecamp mereka yang berada di atas pohon dekat sekolah. Anton pun membaca peta itu, dan peta itu menujukkan untuk mengarah ke lokasi bukit belakang sekolah.

“Apa yang bisa kita temukan disini” kata Jessica.

“hmmm... aku tidak tau” jawab Gaby.

“carilah sesuatu yang mencurigakan”.

Tak lama kemudian Camy menemukan sebuah buku yang terlihat kuno di sekitar pohon tua. Camy pun penasaran apa isi buku tersebut. Camy memanggil sahabatnya, untuk membaca apa isi buku tersebut.

“ Teman – teman ! “ panggil Camy.

“ ya “ serentak Anton, Gaby dan Jessica.

“ Aku menemukan buku ini” kata Camy.

            Camy pun membuka buku itu, lalu membacanya dengan suara lantang. Ternyata isi buku itu mengenai kisah seorang 4 sahabat yang mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki orang pada umumnya. Tetapi mereka tidak tau akan kekuatan mereka. Dewa Erebus memiliki rencana jahat untuk menyingkirkan mereka, ia lakukan itu untuk mendapatkan kekuataan yang dimiliki oleh keempat sahabat itu. Belum akhir sampai cerita, ada 1 lipatan kertas yang berisi “ saling berpegang tangan dan tutup mata kalian lalu membentuk lingakaran - Dewa Erebus” mereka terkejut. Matahari mulai tenggelam, angin berhembus dengan kencang. Mereka melakukan hal yang sama yang tertera pada pesan Erebus itu, mungkin pesan itu ditunjukkan untuk mereka.

            Setelah mereka menutup matanya, mereka seakan – akan berada di gedung yang  setengah hancur dengan suasana malam yang sangat mencengkram. Tiba – tiba ada sosok yang tidak mereka kenali, turun dari gumpalan awan yang mendung disertai petir yang besar.

            “ Akhirnya kalian telah datang padaku” kata Erebus.

“ Kau siapa?” tanya Gaby.

“ Aku adalah pengirim pesan iitu” Erebus.

“ Apa yang kau inginkan dari kami “ tanya Camy.

“ hahaha.... aku ingin kekuatan kalian” sinis Erebus.

“ kekuatan?” tanya serentak Camy, Jessica, Anton dan Gaby.

“ tidak kami tidak punya kekuatan apapun, kami hanyalah manusia biasa” yakin Anton.

“ kalian tidak menyadari, karena kalian tidak pernah menggunakannya” tambah Erebus.

“ jika kita punyapun kita tidak akan memberikannya padamu” Gaby.

            Erebus pun kesal dengan perkataan mereka semua. Lalu menghancurkan seisi gedung itu. Camy pun membalasnya dengan mengarahkan tangan seperti mendorong sesuatu, camy tidak menyangka ternyata Erebus pun terdorong hingga terhempas ke bawah. Ternyata Camy memiliki kekuatan, Anton, Jessica dan Gaby pun tak mau kalah, mereka mencoba kekuatannya dengan gaya masing- masing. Anton ternyata dengan kekuatan lari yang cepat. Jessica dapat berlompat dengan tinggi. Dan Gaby memiliki kekuatan untuk mengalihkan pikiran.

            Setelah Camy menghempaskan Erebus di lanjut dengan Anton yang mengelilingi Erebus dengan berlari cepat untuk membuat Erebus pusing. Lalu jessica menambahkan dengan berlompat- lompat lalu memukul kepala Erebus sampai berdarah. Erebus pun tersungkur lemah. Lalu Gaby membuat Erebus tidak sadarkan diri. Lalu Camy mrnghrntakkan kaki, sehingga Erebus terperosok ke tanah. Lalu tak lama Erebus pun menghilang.

            Lalu mereka berempat membuka matanya kembali. Dan mereka saling berpelukkan satu sama lain. Merasa sangat bahagia, tidak percaya memiliki kekuatan. Dan mereka berhasil menyelesaikan teka- teki mimpi itu.

            Mereka pun kembali pulang dengan rasa bangga. Camy membawa buku untuk melanjutkan membacannya. Akhirnya mereka bisa kembali tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar